Perpanjangan landasan pacu (runway) Bandara Mathilda Batlayari, Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, telah rampung sesuai jadwal. Nantinya setelah dilakukan pelapisan runway dan apron pesawat berbadan lebar (wide body) diharapkan sudah bisa mendarat di bandara itu. Untuk saat ini berdasarkan data publikasi AIRC AIP AMDT 114 WAPS dimana saat ini critical aircraft di Bandar Udara Mathilda Batlayeri sekelas ATR 72.
Kepala Bandara Mathilda Batlayari Akhmad Romi mengemukakan panjang runway semula 2000 meter × 45 meter, kemudian diperpanjang menjadi 2300 meter × 45 meter.
“Beberapa waktu sempat terkendala masalah cuaca. Apalagi kita tahu di Tanimbar pada beberapa bulan terakhir, cuaca sangat ekstrim. Tetapi syukur, akhirnya pekerjaan landasan bandara rampung sesuai jadwal yang ditentukan,” kata Kabandara Akhmad Romi
Nantinya dengan peningkatan daya dukung landasan pacu maka memungkinkan operasional pesawat berbadan lebar sekelas Boeing Series. Tahun anggaran 2022 ini dilakukan pelapisan landasan (overlay) agar PCN meningkat sehingga dapat didarati pesawat sekelas Boeing series. “Apalagi sekarang sudah ada avtur kan, kemungkinan Citilink akan masuk dan ini sudah dinyatakan oleh pihak Citilink“, kata Kabandara.
Bandara Mathilda Batlayeri kini telah memiliki fasilitas pengisian avtur berupa dua unit refueller dengan kapasitas 7 KL dan 12 KL, dan 1 unit mobil bridger kapasitas 5 KL sebagai sarana suplai avtur dari Fuel Terminal Saumlaki menuju ke lokasi DPPU Mathilda Batlayeri.
Sebagai tambahan, pekerjaan perpanjangan runway Bandara Mathilda Batlayari mengunakan dana berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun anggaran 2021. Perusahan yang mengerjakan proyek mengunakan bahan material berkualitas dan teknologi terbaru. Tentu saja memastikan aspek Quality, Health, Safety, Security and Environment (QHSSE) dan berkomitmen untuk tetap menjaga protokol kesehatan di lingkungan proyek.